JOURNAL FIFA WORLD CUP 2015 - INDONESIA SUPPORTING MEDIA

Saturday, 8 February 2014

2002: Korsel Lambungkan Kehormatan Asia

PIALA Dunia 2002 untuk pertama kalinya berlangsung di Asia. Jepang dan Korea Selatan (Korsel) mendapat kehormatan menggelar pertama kalinya di Piala Dunia di milenium kedua. Selain itu, Jepang dan Korsel menjadi dua negara pertama yang menjadi tuan rumah secara bersama.

Sama halnya dengan Piala Dunia 1998, pada turnamen ini masih melibatkan 32 tim yang terbagi dalam 8 grup. Kedua negara pun sangat serius untuk menggelar Piala Dunia kali ini. Mereka rela menghabiskan dana cukup besar untuk membenahi infrastruktur kota dan membangun 20 stadion yang kebanyakan dimulai dari nol.


Sepuluh stadion yang digunakan di Korea Selatan yaitu, Daegu Blue-Arc, Seou Sang-Am, Busan Asid Main, Icheon Munchak, Suwon, Gwangju, Jeonju, Jeju, Daejon. Kemudian di Jepang: Stadion Internasional, Saitama, Shizuoka, Nagai, Miyagi, Oita, Nigata, Kashima, Kobe Wing, Sapporo Dome.

Pada turnamen ini, sungguh banyak kejutan yang terjadi. Tim besar seperti Perancis, Portugal, dan Argentina, yang selalu menjadi langganan final, harus tersingkir pada putaran pertama. Pada pertandingan pembuka, Senegal mencengangkan dunia dengan menaklukkan juara Piala Dunia 1998, Perancis. 


Pada 31 Mei, Bouba Diop mencetak gol pada menit ke-30 yang membuat pendukung Perancis tertunduk lemas di Stadion Soul, Korea Selatan. Tersingkirnya "Tim Ayam Jantan" tidak terlepas dari absennya Zinedine Zidane yang mengalami cedera. Tanpa sang maestro, Perancis bermain imbang dengan Uruguay 0-0 dan ditaklukkan Denmark 2-0.

Portugal yang menghuni Grup D bersama Korea Selatan, Amerika serikat, dan Polandia, gagal unjuk gigi pada Piala Dunia kali ini. Pada laga perdana, Luis Figo dkk ditekuk Amreika Serikat 2-3 di Stadion Suwon. Meskipun, mereka mampu bangkit dengan mencukur Polandia 4-0 namun pada laga pamungkas mereka harus menyerah 0-1 oleh Korea Selatan berkat gol sematawayang Park-Ji Sung pada menit ke-70.

Grup F memang menjadi grup neraka bagi Argentina. Gabriel Batistuta dkk menyerah 0-1 oleh Inggris dan gagal mengalahkan Swedia pada partai terakhir. Alhasil, Swedia dan Inggris melaju ke babak 16 besar.

Piala Dunia ke-17 ini, bisa dikatakan sebagai kebangkitan tim-tim kuda hitam. Bagaimana tidak, Turki, Senegal, Amerika Serikat, Korsel, Kosta Rika, dan Jepang, berhasil lolos ke putaran kedua. Grup G yang dianggap grup paling lemah beranggotakan Turki, Brasil, Kosta Rika, dan Cina, secara dua tim (Brasil dan Turki) mengejutkan menembus semfinal.

Korea Selatan, tim yang dipandang sebelah mata, berhasil menembus perempat final. Korea Selatan sukses mengalahkan Italia 2-1. Ahn Jung-Hwan menjadi pahlawan Korsel setelah mencetak gol di babak tambahan. Jika Ahn Jung-Hwan dielu-elukan pendukung Korsel, tidak bagi pendukung Italia. Ahn Jun-Hwan bernasib harus menerima caci-maki dari pendukung Italia. Bahkan, Ahn Jun-Hwan yang bermain di kompetisi Serie-A dipecat oleh klubnya, Perugia.

Kejutan pun tidak sampai disitu. Babak perempat final berjalan penuh kejutan. Korsel melangkah mulus. Mereka berhasil menyingkirkan Spanyol dalam drama adu penalti dengan skor akhir 5-3. Rakyat Korsel pun langsung turun ke jalan menyambut kemenangan ini. Mereka larut dalam kegembiraan sepanjang malam.

Brasil sukses menyingkirkan Inggris 2-1 pada babak perempat final. Inggris memimpin lebih dahulu berkat gol yang dicetak Michael Owen pada menit ke-23. Sayang, jelang turun minum Rivaldo berhasil membobol gawang Inggris yang dikawal David Seaman. Pada babak kedua, Seaman kembali gagal menghalau tendangan bebas Ronaldinho saat laga baru berjalan lima menit. Alhasil, pasukan besutan Sven Goran Eriksson ini harus angkat koper kembali ke Inggris.

Amerika Serikat gagal menembus final berkat gol tunggal Michael Ballack pada menit ke-39. Nasib serupa juga dialami Senegal. Ihan menjadi pahlawan Turki berkat gol yang dicetak di masa injury time.

Korea Selatan bernasib tragis pada babak semifinal. Mereka harus dieliminasi Jerman. Gol tunggal Michael Ballack membuat ribuan pendukung fanatik Korsel tertunduk lemas di Stadion Seoul. Turki pun harus bernasib naas. Mereka takluk 0-1 oleh Brasil. Ronaldo menjadi pahlawan kemenangan "Tim Samba". Alhasil, Brasil bertemu Jerman pada partai final.

Namun sebelum dunia menyaksikan partai seru antara Brasil dan Jerman, para pencinta sepak bola disuguhkan partai sengit antara Korsel versus Turki untuk memperebutkan medali perunggu. Pada partai ini, Korsel tersontak dengan gol cepat Hakan Sukur. Penyerang AC Parma ini, memecahkan rekor karena mencetak gol pada detik kesebelas. 


Namun, Lee Eul-Yong berhasil mencetak gol balasan pada menit ke-9. Korsel dipastikan gagal meraih perunggu setelah sepasang gol IIhan, meski Song Chong-Gug berhasil mencetak gol pada masa injury time. Sukses Korsel menembus semifinal tak terlepas dari tangan dingin Guus Hiddink. Setalag Piala Dunia ini Hiddink mendapat juluka Raja Midas. Seperti Raja Midas yang menyentuh apapun menjadi emas, Hiddink berhasil mengubah Korsel menjadi tim yang ditakuti dari Asia.

Pada partai final kali ini, dianggap final yang paling pas. Mempertemukan dua negara paling sukses di Piala Dunia. Brasil tidak mengulangi kegagalan Piala Dunia 1998. Saat itu, "Tim Samba" menyerah 0-3 oleh "Tim Ayam Jantan". Ronaldo menunjukkan tajinya sebagai pemain bintang. Ronaldo tampil impresif dengan mencetak sepasang gol, sekaligus membawa negaranya menekuk Jerman 2-0. 


Hasil ini membuat Brasil menjadi juara untuk kelima kalinya. Selain itu, "Tim Samba" tercatat sebagai negara yang selalu bisa bisa meraih gelar di benua mana pun Piala Dunia digelar. 
kompas.com

Historia FIFA |1930 |1934 | 1938 | 1950 | 1954 | 1958 | 1962 | 1966 | 1970 | 1974 |1978 | 1982 | 1986 | 1990 | 1994 | 1998 | 2002 | 20062010 |
.
Comments

Arena Hilights

| All ARENA HILIGHTS Updated, Click Here |